Supaya kita mendapatkan Rohmat
dan Maghfiroh Alloh ketika berhubungan dengan saudara seagama caranya :
1. Harus saling akur atau islah.
2. Jangan saling caci-maki.
3. Jangan memaki diri sendiri.
4. Jangan memanggil dengan bahasa
yang tidak terpuji.
5. Jauhkan diri dari prasangka
buruk.
6. Jangan mencari kesalahan orang
lain.
7. Jangan membicarakan kejelekan
orang lain.
Melihat kondisi zaman sekarang
yang dilatarbelakangi oleh rupa-rupa kepentingan (pribadi & masyarakat
umum) juga keprihatinan sosial, perilaku pembicaran seseorang sudah tidak
diatur. Tidak sedikit yang belok dari aturan Alloh sehingga sesama ummat Islam
saling mencaci-maki.
Kita selaku ummat yang beriman,
tentunya ingin mendapatkan Rohmat dan Maghfiroh Alloh. Bagaimana caranya? Perlu
disadari bahwa ummat itu terbagi dua :
1. Ada yang beriman
2. Ada yang tidak beriman (kafir)
Interaksi ummat Islam dengan
kafir, Islam dengan Islam ada aturan yang harus diperhatikan, sebagaimana
firman Alloh surat Al-Hujurot ayat 10; Orang-orang beriman itu sesungguhnya
bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu
itu dan takutlah terhadap Alloh, supaya kamu mendapat Rahmat.
Oleh karena itu untuk
mempertahankan Ukhuwah Islamiyyah maka dengan bertaqwa. Koridor kehidupan sesama
ummat Islam harus memakai aturan Islam didasari oleh taqwa, insya' Alloh kita
akan mendapatkan Rohmat dan Maghfiroh Alloh. Caranya :
1. Harus saling akur atau islah.
Pada surat Al-Hujurot ayat 10 di
atas yang dimaksud dengan saling akur bukan seperti faham komunis (sama rata -
sama rasa) tetapi saling memberi peluang kepada orang lain. Contohnya
komunikasi si A dan si B tidak aman (mereka harus saling memahami dalam perkara
yang berhubungan dengan taqwa kepada Alloh) maka si C harus segera mendamaikan.
2. Jangan saling caci-maki.
Seperti mencaci seseorang dengan
menyebut "si Jebleh, si Pendek" meskipun buktinya begitu. Sebab
saling caci bisa jadi yang dicaci lebih baik pribadinya daripada yang mencaci
maka alangkah baiknya apabila saling menutupi kekurangan.
3. Jangan memaki diri sendiri.
Larangan memaki kepada orang
lain, begitu pun kepada diri sendiri. Maka jangan memaki orang lain dan diri
sendiri dengan ucapan atau tingkah laku seperti seorang miskin mengajak orang
berada untuk mampir ke rumahnya dengan bahasa "ayo kita mampir dulu ke
gubuk saya" padahal rumah tersebut lebih bagus dari apa yang dikatakannya.
sebab seolah si miskin tidak menerima akan nugraha yang telah diberikan Alloh
kepadanya (ini temasuk kufur nikmat).
Jadi manusia jangan minder, jangan
melakukan pekerjaan yang membuat kita hina diri! Contoh lagi; jarang mandi,
jarang bersih-bersih di rumah, jarang menghafal, apalagi tidak pernah ngaji
ilmu agama, itu pun akan membuat kita hina karena dengan ilmu kita akan menjadi
seorang mulia.
4. Jangan memanggil dengan bahasa yang tidak terpuji.
Diantara perilaku yang tidak
boleh dilakukan oleh sesama ummat Islam yaitu memanggil dengan kata-kata jelek
sebab akan menyakiti perasaan yang dipanggil, bila sudah sakit hatinya maka
bahaya yang ditimbulkannya akan lebih besar. Sering terjadi banyak hilang nyawa
karena masalah lidah. Memanggil orang lain "si Beke" karena badannya
pendek padahal namanya Syamsuddin, nyebut "si Putih" padahal kulitnya
hitam, namanya Ahmad Munawwar.
5. Jauhkan diri dari prasangka buruk.
Seperti mengajak tersenyum padahal maksudnya mentertawakan.
6. Jangan mencari kesalahan orang lain.
Karena tidak suka kepada
seseorang tanpa alasan, dia berani memfitnah dan mengajukan ke pengadilan agar
yang dibencinya masuk penjara. Kita jangan berani mencari kesalahan orang lain,
tapi bila kita menemukan kesalahan mereka maka kita harus segera menegurnya
bahwa kelakuan tersebut adalah salah.
7. Jangan membicarakan kejelekan orang lain.
Zaman sekarang namanya
membicarakan kejelekan orang lain (gosip) banyak diacarakan di setiap televisi,
hukumnya antara yang memberitakan dan yang menyimaknya (menonton dan
mendengarnya) sama dosanya bahkan termasuk dosa besar. Maka kita harus
hati-hati dan memilah mana yang manfa'at dan mana yang madharat.
Tentunya bila yang tujuh rupa ada
dalam diri seorang mukmin, bagaimana akan datang Rohmat dan Maghfiroh Alloh?
Yang ada malah mendapatkan celaka di dunia dan nanti di akhirat. Marilah dari
sekarang kita bertaubat kepada Alloh dan saling meminta maaf di antara kita
karena sesungguhnya mukminin adalah bersaudara.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan isikan celoteh Anda tentang Blog ini.!